Postingan

Menampilkan postingan dengan label Wisata Alam

Wisata Alam Tebing Keraton

Gambar
Tebing Keraton atau Tebing Karaton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan! Tidak sulit untuk mencapai Tebing Keraton. Dari pusat kota Bandung, bertolaklah ke arah Dago Pakar, kemudian ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Setelah pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati rumah-rumah besar dan kemudian perkampungan. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan 'Warung Bandrek' alias Warban. Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu sampai pos teratas, langsung di Tebing Keraton. Di sini, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai tebing tersebut, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit. Tebing Karaton ini

Curug Omas Di Lokasi Wisata Maribaya

Gambar
Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini akan terlihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut. Selain Curug Omas di aliran sungai ini terdapat pula Curug Cigulung, Curug Cikoleang dan Curug Cikawari yang masing-masing berketinggian sekitar 15 m, 16 m dan 14 m. Ketiga curug ini dikenal dengan sebutan Curug Maribaya. Di kawasan ini juga terdapat curug lain yaitu Curug Lalay yang lokasinya tak jauh dari Curug Omas. Lokasi Curug Omas berada di Desa Langensari, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, P

Curug Lalay Di Daerah Cimahi

Gambar
Curug yang terletak di wilayah Cimahi ini dinamakan Curug Lalay karena memang banyak sekali lalay (kelelawar) ditemukan di sekitar air terjun. Sebagai salah satu curug di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Curug Lalay terkenal dengan kondisi alamnya yang masih asri. Terletak di ketinggian 1.800 meter diatas permukaan laut, Curug Lalay merupakan tempat tujuan wisata yang sangat sejuk. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 30 m saja dan tersembunyi di dalam lembah. Di sisi kiri curug terdapat sebuah cerukan yang menyerupai goa. Disinilah kelelawar-kelelawar itu banyak ditemukan. Untuk menuju ke Curug Lalay tidaklah mudah karena curug ini tidak seterkenal curug yang lain dan jarang dikunjungi. Selain akses jalan menuju ke curug ini minim, juga tidak adanya papan penunjuk. Satu-satunya penanda yang bisa diandalkan adalah plang Madrasah Ibtidaiyah Cisasawi, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong. Selain itu dianjurkan untuk banyak bertanya pada penduduk setempat keberadaan curug

Curug Dago Dan Prasasti Batu Raja Thailand

Gambar
Alkisah, ada dua raja Thailand berkunjung ke Bandung yang menurut catatan sejarah terjadi tahun 1818.  Kedua orang raja ini begitu terpesona dengan keindahan curug ini sehingga mereka membuat dua prasasti batu tulis untuk mengenang keberadaan mereka di Bandung. Kedua raja itu adalah Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke Curug Dago. Air terjun Curug Dago memiliki ketinggian terjunan air sekitar 12 m dan berada di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut.   Curug ini terbentuk dari aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya memasuki kota Bandung. Curug Dago Prasasti Batu Raja Thailand Akses Menuju Lokasi Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum untuk sampai ke objek wisata dago Bandung. Angkutan umum jurusan caringin - dago atau angkutan umum jurusan caringin - sadang serang juga bisa di gunakan. Untuk bisa menikmati keindahan alam di curug d

Sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Gambar
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman dengan jenis Pinus (Pinus merkusil) yang terletak di Sub-DAS Cikapundung, DAS Citarum yang membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Maribaya yang merupakan bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari, menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sangat baik sebagai lokasi pariwisata alam dan juga sebagai sarana tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan bagian dari daerah cekungan Bandung, memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan zaman purba hingga sekarang. Secara geologis daerah ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh gejolak alam dalam kurun waktu pembentukan alam semesta.Peta Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda awalnya merupakan bagian areal dari kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/kpts/Um/8/1980 dirubah fungsinya men